Welcome to My Blog

Its Me

Kamis, 24 Juni 2010

Guru, teman dan sahabat Hati

Akhirnya blog ini jadi juga, meskipun masih banyak kekurangan bila dibandingkan dengan bloger lainnya :D. Okey bloger... pagi ini naluri manulisku kambuh lagi, ku kan mencoba menulis dan terus menulis di sela-sela rutinitas kantor setiap harinya sehingga blog ini tetap bisa terupdate. kebetulan judul blog ini adalah hikayat arif, tentunya isinya pasti akan berhubungan dengan pandangan (pola pikir/pendapat/gagasan) ataupun kisah - kisah masa lalu... ciee.. kaya cerita aladin aza.... :P dan sudah pasti tentunya seputar kisah saya dan orang – orang terdekat saya. Meskipun gaya tulisanku hampir sama dengan kebanyakan bloger lainnya, namun dengan bangga (sambil senyum :D) kuperkenalkan hasil karya asli dari diri sendiri .. GR.. :D. Bloger... spertinya bacotku makin lama makin banyak aza... ga nyampe – nyampe pada kisah yang telah saya janjikan sebelumnya. Okey bloger...diawal blog ini saya akan menceritakan kisah tentang hubungan saya dengan guru agama pada saat saya masih berada dibangku kelas 2 SMA, wew... ternyata dah lumayan lama... :D . bloger .. berikut kisah singkatnya.... :D

Jayapura – 2001
Siang itu, ketika saya duduk di halaman sekolah, nampak seorang pria dengan senyuman merekah datang menghampiriku, saya pun tidak segan – segan mebalas senyuman tersebut sembari mengarahkan posisi badan tepat dihadapannya. “ Rif.. lagi istirahat ya? ” tanyanya. “Iya Pak” jawabku dengan sopan sambil mengangguk, meskipun dia telah mengetahui nama saya, namun pada pertemuan itu kami saling berkenalan lebih dalam. Tak terasa kami ngobrol hingga jam menunjukan pukul 2 siang, diakhir pembicaraan, kembali dia ingatkan saya , “ Rif.. jangan lupa sebentar malam ke tempat saya” pesan dia sembari memberikan senyuman khasnya.


Hari demi hari, bulan demi bulan kami selalu mengadakan pertemuan sehingga ikatan bathin kami sungguh dalam. Namun pada pertemuan terakhir, dia sempat bercerita bahwa dia akan mengikuti Tes CPNS dan kabarnya dia Lulus dan di tempatkan di luar kota. Sejak saat itu komunikasi kami putus total. Sungguh sedih kehilangan seseorang yang selama ini telah memberikan kekuatan, dia yang telah menuntun jiwa dan semangat, dia yang telah menanamkan butir – butir keikhlasan, dia yang telah mendirikan benteng ketebahan dalam menjalani hidup, dialah Orang Tua, Kakak sekaligus teman.


Hari ini, saya pulang…..
Pulang ke tempat kelahiran saya…
Namun mengapa hati ini begitu sedih…
mengapa pada momen seperti ini saya mengingat dia?
mengapa pula saya tak kuat menahan air mata ini…?
Apakah saya begitu cengeng sekalipun dia telah mengajarkan tentang ketabahan dan kesabaran…?
Wallahualam….

Dalam lubuk hati yang paling dalam saya berdoa
Ya Allah…
Lindungi dia…
Berilah dia Kekuatan dan Kesehatan dalam mengarungi hidup..
Berilah kebudahan disetiap urusannya…
Limpahkan Rahmat-Mu kepadanya…
Amin….




Next plan......
Bahasan berikutnya mengenai persahabatan, kasih sayang dan cinta....